LAMPUNG BARAT-Implementasi Pitu Program Kabupaten Lampung Barat (Lambar) periode 2017-2022, berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi, serta penurunan angka kemiskinan di kabupaten setempat.
Hal itu disampaikan Bupati Parosil Mabsus pada paripurna HUT Kabupaten Lambar ke-29 tahun 2020 yang digelar di ruang sidang Marghasana DPRD setempat, Rabu (23/9/2020).
Dijelaskan Parosil, Pitu Program yang digulirkan tersebut, berdampak langsung terhadap peningkatan Indikator makro yang terus mengalami peningkatan setiap tahunya. Antara lain, pertumbuhan ekonomi tahun 2019 terjadi peningkatan sebesar 5,20%, lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya yang mencapai 5,14% dimana kontribusi terbesar pembentukan PDRB ADHK tahun 2019 disumbangkan melalui sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 48,08%, PDRB Perkapita pada tahun 2019 mencapai Rp23,73 juta dimana tahun sebelumnya sebesar Rp22,17 juta. Selanjutnya, angka kemiskinan tahun 2019 sebesar 12,92% turun sebesar 0,62% pada tahun sebelumnya.
“Capaian itu, tentunya tidak lepas dari Pitu Program Peningkatan Infrastruktur Mantap dan Program Mensejahterakan Petani,” imbuhnya.
Kemudian, lanjut Ia, untuk indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di tahun 2019 Kabupaten Lambsr masuk kedalam kategori sedang sebesar 67,50 point, lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar 66,74 point. Sedangkan, untuk Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) capaian pada tahun 2019 sebesar 1,68% atau sebesar 2.928 jiwa turun dari tahun sebelumnya sebesar 2,76%.
Menurutnya, hal itu tidak lepas dari pelaksanaan Pitu Program yaitu, semua bsa melanjutkan sekolah, pelayanan masyarakat sehat, masyarakat berdaya saing dan peningkatan kinerja pelayanan publik serta peningkatan iman dan taqwa.
Parosil mengatakan, tidak kalah pentingnya sebagai pengungkit dari pencapaian indikator- lindikator Makro tersebut adalah tiga Komitmen Daerah yaitu Kabupaten Tangguh Bencana, Kabupaten Literasi dan Kabupaten Konservasi yang dengan kesungguh-sungguhan dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Barat,” bebernya.
Lebih lanjut Parosil mengungkapkan, pada prioritas pembangunan yang diterjemahkan melalui Pitu Program. Adapun sektor dan capaian dari Prioritas Pembangunan itu antara lain peningkatan infrastruktur mantap melalui pembangunan dan peningkatan jalan, jembatan, irigasi serta akses air minum aman dan sanitasi yang layak bagi masyarakat.
Penataan kota Liwa sebagai Kota Budaya melalui Sarana dan Prasarana kota yang Representatif seperti pembangunan gedung budaya, rehabilitasi masjid,
penataan taman kota.
Semua bisa melanjutkan sekolah antara lain Seragam Gratis Bagi Siswa-siswi tidak mampu,
pemberiaan penghargaan dengan memberikan Beasiswa bagi siswa-siswi yang berprestasi serta mengangkat Guru Honor menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak.
“Program Pelayanan masyarakat sehat dengan meningkatkan Sarana dan Prasarana Puskesmas dan
Rumah Sakit Daerah, ambulans hebat serta jaminan pemeliharaan kesehatan penduduk miskin di luar quota,
pelayanan pasien kurang mampu Jamkesmas atau JKN PBI.
Program Mensejahterakan petani antara lain, melalui pembinaan pengelolaan alat produksi pertanian, stabilisasi harga kebutuhan bahan pokok,pengembangan
lumbung pangan masyarakat,” jelasnya.
Selanjutnya, masyarakat berdaya saing dan peningkatan kinerja pelayanan publik dengan Memberdayakan Masyarakat melalui Rumah Produktif dan kreatif untuk menciptakan lapangan pekerjaan serta menyediakan Pelayanan publik yang mudah, cepat, tepat, murah, gratis, dan transparan.
Terakhir program peningkatan iman dan taqwa dialokasikan pagu antara lain melalui fasilitasi penyelenggaraan haji/umroh wisata rohani, penyebaran syiar agama. (Hendri)