TULANGBAWANG BARAT-Meski berbagai cara telah dilakukan pemerintah dan berbagai organisasi untuk menekan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan, namun masih saja banyak terjadi.
Untuk menekan kasus tersebut, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), merancang berbagai program yang akan dijalankan ke depan.
Menurut Kepala DP3A Kabupaten Tubaba, Munyati, hal utama yang akan dilakukan pada tahun 2021 adalah pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD). Hal itu sudah disampaikan ke bupati.
“Selain itu, kita juga akan melakukan penyuluhan untuk semua Tiyuh agar membentuk Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBN), dan Forum Anak di wilayah masing-masing, guna membantu menangani penyelesaian kasus pada Tingkat Tiyuh. Sejak 2019, pertama kali kita sosialisasi, PATBN dan Forum Anak baru terbentuk 20 persen dari jumlah keseluruhan Tiyuh di Tubaba,” ujarnya, saat dikonfirmasi di Ruang Kerjanya, Senin (28/12/2020).
Program utama tersebut, lanjut dia, juga sebagai upaya mendukung Pemkab Tubaba untuk mewujudkan Kabupaten Tubaba menjadi Kabupaten Layak Anak.
“Diharapkan pada tahun mendatang, baik sarana prasarana, Sumber Daya Manusia (SDM), dan Indikator-indikator pendukung terwujudnya Kabupaten Layak Anak, serta penekanan angka Kekerasan terhadap Perempuan dapat terpenuhi,” harapnya.
Selain itu, dia juga mengajak semuanya agar bersama-sama menjaga dan melindungi anak dan kaum perempuan dari kekerasan macam apapun bentuknya.
“Mari bersama kita Akhiri kekerasan terhadap Perempuan dan Anak, Akhiri Perdagangan Manusia, serta Akhiri Ketidakadilan Akses bagi Perempuan,” pungkasnya. (Deb/Jim)