Harga Tempe dan Tahu di Lampung Utara Naik Rp3 Ribu

LAMPUNG UTARA-Peredaran penjualan panganan Tempe dan Tahu di sejumlah pasar tradisional di kabupaten Lampung Utara mulai kembali normal.

Meski sebelumnya, sempat hilang selama tiga hari (1-3 Januari 2021), karena para pengrajin melakukan mogok produksi, yang disebabkan naiknya harga kacang kedelai sebagai bahan utama pengolahan Tempe dan Tahu tersebut.

Kini, warga masyarakat kabupaten setempat tidak perlu khawatir, panganan tersebut mulai dapat dengan mudah ditemui di pasaran, meski harganya mengalami kenaikan menjadi Rp 2500 rupiah hingga Rp 3000 rupiah/potong.

Mustika salah seorang pedagang sayur keliling mengatakan mulai Senin (4/1/2021), panganan Tempe dan Tahu mulai dijual kembali di sejumlah pasar tradisional di kabupaten setempat.

“Tapi harganya sudah naik dari Rp 2000 rupiah menjadi Rp 2500 rupiah dan Rp 2500 rupiah menjadi Rp 3000 rupiah sesuai dengan ukuran Tempe dan Tahu yang di jual para pengrajin dan pengecer,” ujarnya kepada Media Rakata, Senin (4/1/2021).

Seperti diketahui, sejumlah pengrajin Tempe dan Tahu di kabupaten setempat ‘kompak’ melakukan mogok produksi selama tiga hari.

Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu bentuk protes karena kenaikan harga kacang kedelai yang dinilai tidak wajar dari harga Rp 80 ribu menjadi Rp 89 ribu/ sak.

“Kami sengaja mogok produksi secara nasional karena menyesuaikan harga di pasaran dan karena adanya kenaikan harga kacang kedelai sebagai bahan baku utama pengolahan Tempe dan Tahu,” terang Hadi salah seorang pengrajin Tahu di Kotabumi Lampung Utara, Jumat (31/12/2020) lalu.

Hilangnya peredaran Tempe dan Tahu di Lampung Utara, juga sempat dikeluhkan para pedagang gorengan.

Mereka mengaku, selama tiga hari, panganan Tempe goreng dan Tahu bunting terpaksa tidak ada di lapak lapak dagangan gorengan mereka. Padahal, Tempe dan Tahu bunting salah satu panganan ringan yang di sukai semua kalangan.

“Selama Tempe dan Tahu tidak ada omzet penjualan gorengan kami menurun. Karena Tempe dan Tahu bunting adalah salah satu panganan favorit warga masyarakat,” tukasnya. (ica/dra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *