HUT PDI-Perjuangan Ke-48, Mukhlis Basri Ajak Warga Bersihkan DAS dan Tanam Pohon

LAMPUNG BARAT-Salah satu rangkaian kegiatan HUT PDI-Perjuangan ke-48 dilakukan salah satu kader ideologisnya, Mukhlis Basri bersama masyarakat melakukan pembersihan daerah aliran sungai (DAS) Way Besay, dan penanaman bibit buah-buahan serta peresmian sumur bor.

Kegiatan yang dipusatkan di Kecamatan Kebun Tebu, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Minggu (10/1/2021) Mukhlis yang pada kesempatan tersebut juga meresmikan sumur bor yang dapat digunakan masyarakat sebagai sumber air sawah warga Pekon Tugu Mulya Kebun Tebu, mengatakan, kegiatan tersebut sebagai ungkapan terima kasih kepada masyarakat dan PDI-Perjuangan.

“Alhamdulillah, hari ini bersama masyarakat saya melakukan aksi bersih-bersih Way Besay dari pencemaran sampah, yang dapat menyebabkan pencemaran sehingga berakibat ancaman kepada habitat yang ada di aliran sungai tersebut,” kata anggota Komisi I DPR RI, Mukhlis Basri.

Pada kesempatan tersebut, Mukhlis juga mengkampanyekan pola hidup sehat, dengan tidak membuang sampah sembarangan, apalagi di DAS, yang dapat berakibat fatal. Serta mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber kehidupan.

“Apabila kita buang sampah di DAS maka akan terjadi pendangkalan, yang mengakibatkan bencana seperti banjir. Dan harus kita sadari apabila sungai yang ada di lingkungan kita bersih dan sehat, dapat menjadi sumber kehidupan makhluk hidup yang ada di sekitarnya,” jelas Mukhlis yang juga Bendahara Umum DPP Baguna PDI-Perjuangan.

Selain melakukan aksi bersih-bersih, Mukhlis bersama masyarakat melakukan penanaman seribu bibit buah-buahan, seperti jambu, mangga, jeruk, belimbing dan sawo di sepanjang DAS Way Besay.

Mantan Bupati Lambar ini, berharap tanaman tersebut dapat dirawat dengan baik, dan hasilnya bisa dimanfaatkan bersama.

“Bibit buah-buahan yang kita tanam hari ini beberapa tahun ke depan apabila dirawat akan memberikan hasil yang kita dapat nikmati bersama, dan tentu dengan tanaman tersebut akan menjaga lingkungan kita tetap asri dan sebagai penopang utama wilayah sebagai serapan air,” ujarnya.

Menurut Mukhlis, sumur bor yang diresmikan dapat dimanfaatkan dan dirawat, sehingga akan berusia panjang, sehingga ke depan dalam menggarap sawah petani tidak hanya tergantung dengan hujan.

“Kalau selama ini, petani menggarap sawah hanya mengandalkan air hujan, diharapkan.dengan adanya sumur bor tersebut petani secara rutin dapat mengairi sawah dengan air dari sumur bor,” pungkasnya. (*/Hendri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *