Polres Tubaba Salurkan Bantuan untuk Warga Menderita Lumpuh Layu

TULANGBAWANG BARAT-Setelah menerima informasi dari beberapa media yang mengirim berita ke grup WhatsApp Humas Polres Tubaba, Kapolres Tubaba, AKBP Hadi Saeful Rahman langsung memerintahkan jajaran Satlantas setempat untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada Slamet (48) Warga RK 9 Tiyuh Karta, Kecamatan Tulangbawang Udik, Sabtu (16/1/2021).

Diketahui, Slamet adalah salah seorang warga Tubaba yang menderita lumpuh layu akibat musibah kecelakaan terjatuh dari sebuah pohon rambutan tiga tahun silam.

Selama tiga tahun tersebut, Slamet hanya bisa terbaring dan duduk diatas tempat tidur dengan ditemani ibu dan sanak saudaranya.

Kehidupan Slamet saat ini hanya bergantung dari perhatian dan penghasilan anak dan ibunya yang kini bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Negeri Jiran Malaysia.

“Sebagai bentuk kepedulian dan perhatian, Satuan Lalu Lintas polres Tubaba mendatangi dan mengunjungi Slamet untuk sekedar berbagi meringankan penderitaan Slamet yang menderita sakit lumpuh layu,” ujar Kapolres Tubaba AKBP Hadi Saepul Rahman SIK melalui Kasat Lantas IPTU Suharjono Suryaningrat, Sabtu (16/1/2021).

Kegiatan yang dikemas dalam Bhakti Sosial (Baksos) tersebut, Kasat Lantas IPTU Suharjono Suryaningrat didampingi anggotanya memberikan santunan berupa beras dan keperluan lainnya, sekedar untuk membantu meringankan beban Slamet dan keluarga.

Untuk diketahui, Slamet (48) warga dusun Tapus RK 9 Tiyuh Karta, Kecamatan Tulangbawang Udik (TBU), Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) saat ini, terbujur kaku ditempat tidur, akibat jatuh dari pohon rambutan sekitar 3 tahun yang lalu.

Slamet menderita patah tulang ekor yang menyebabkan kelumpuhan pada dua kakinya.

“Saya sudah pernah berobat secara medis di Rumah Sakit Yukum Medical Center (YMC) Bandar Jaya dan Tabib patah tulang sangkal putung di Pringsewu menggunakan uang hasil jaul tanah, namun belum berhasil sembuh pak. Saat ini saya pasrah karena tidak ada biaya untuk berobat lagi,” ungkap Slamet.

Sehari-hari, Slamet saat ini tinggal serumah bersama ibu kandungnya Ponijem dan seorang anak laki-lakinya, serta seorang cucunya yang masih berumur 5 tahun. Sementara istrinya, sudah pergi meninggalkan Slamet entah kemana.

Slamet sendiri memiliki dua orang anak, seorang Laki-laki dan seorang perempuan yang saat ini bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di negeri Malaysia.

“Untuk mencukupi keperluan hidup sehari-hari dan berobat kami hanya mengandalkan kiriman anak dari Malaysia, 3 bulan sekali sekitar 3 juta rupiah pak. Sementara ibu saya menjadi buruh mengambil pakan ternak tetangga,” ceritanya.

Untuk meringankan bebannya, Slamet berharap kepada Bupati Umar Ahmad dan pemerintah Tubaba serta semua pihak, dapat membantunya untuk biaya pengobatan hingga bisa sembuh dan pulih seperti sedia kala.

“Saya merasakan sakit dan panas dari pusar, pinggang hingga kedua kaki saya pak, bantu saya pak. Kasian anak saya masih kecil, harusnya saya yang membantu keluarga, malah saya yang dikasihani saat ini,” pintanya.

Sementara itu, Sahnuri Kepala Suku RK 9 dusun Tapus Tiyuh Karta mengatakan bahwa pihaknya telah berupaya membantu dengan mendaftarkan Slamet sebagai penerima program Mantra Tubaba, membuatkan BPJS guna keperluan berobat dan keperluan lainnya.

Tahun ini, pemerintah tiyuh setempat juga akan memasukan yang bersangkutan sebagai penerima BLT yang merupakan program tiyuh setempat.

“Kami sudah membantu pak Slamet, mendapat bantuan Mantra dan membuatkan BPJS untuk berobat pak. Kami berharap pak Bupati, Pemkab dan para Dermawan dapat membantu pengobatan pak Slamet warga kami agar dapat sembuh kembali,” pungkasnya. (Deb/Jim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *