Lampura Zona Merah, Tapi Prokes Masih Diabaikan

LAMPUNG UTARA-Wabah Covid-19 di Kabupaten Lampung Utara (Lampura) semakin meningkat.

Terbukti, angka kasus Covid-19 di kabupaten setempat telah mencapai 700 jiwa lebih yang terpapar virus tersebut.

Peningkatan jumlah kasus Covid-19 ini juga yang menjadikan kabupaten Lampung Utara ditetapkan oleh pemerintah pusat menjadi wilayah zona merah Covid-19.

Kendati demikian, kondisi Lampura tentang Covid-19 terkesan di sepelekan oleh sejumlah masyarakat kabupaten setempat.

Terlihat di lapangan masyarakat kabupaten setempat masih kendor dalam menerapkan protokol kesehatan (Prokes) guna mencegah penyebaran wabah Covid-19.

Penggunaan masker, menjauhi kerumunan dan menjaga jarak, masih jauh dari kata baik di Lampura.

Pemandangan ini dapat dilihat di sejumlah tempat, mulai dari pasar, tempat wisata, perkantoran, acara pesta dan lainnya yang ada di kabupaten berjuluk Ragem Tunas Lampung.

“Iya kadang lalai mas, sebab buru-buru tadi mas,” elak Wati, salah satu pengunjung Pasar Dekon Kotabumi, saat ditanyakan mengapa dirinya tidak memakai masker, Rabu (20/1/2021).

Terpisah, Rizal, pemuda warga kebun empat, kelurahan Tanjung Senang, mengatakan, kesusahan dalam menerapkan prokotol kesehatan (Prokes) khususnya menjaga jarak.

” Buat jaga jarak itu yang susah mas, ketemu kawan, keluarga, mereka ngajak salaman saja kadang berat kalau ditolak, takutnya buat orang tersinggung, itu hal paling sepelenya aja bang belum yang lain,” imbuhnya.

Pemerintah dalam hal ini pihak-pihak yang berkompeten kerap kali memberikan himbauan, baik dari media maupun tatap muka langsung kepada masyarakat guna pentingnya menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti yang disampaikan Kabid P2P dinas kesehatan (dinkes) Lampung Utara, dr. Dian Mauli, beberapa hari yang lalu kepada rekan media.

Dian mengatakan, pentingnya menerapkan protokol kesehatan dengan cara 5M dalam kehidupan sehari-hari guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas,” pungkasnya.(*/ica)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *