PESAWARAN — beternak kambing merupakan usaha yang dapat bertahan dalam berbagai kondisi ekonomi. Kambing memiliki tingkat reproduksi yang tinggi dan tahan terhadap kondisi lingkungan yang kurang baik sehingga dapat menjadi investasi dalam jangka panjang bagi peternak.
Kepala Desa Penyandingan Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran Uum Wahyudi mengatakan, Kambing merupakan hewan ternak yang memiliki sumber protein hewani penting. Maka dari itu, daging kambing sangat diminati oleh masyarakat. Tidak hanya daging, susu, kulit, dan kotoran kambing dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Contohnya pemanfaatan kotoran kambing untuk pupuk organik. Oleh karena itu, kambing menjadi hewan yang sering diternakkan oleh masyarakat Desa Penyandingan.
“Bagi masyarakat desa Penyandingan, beternak kambing sangat menguntungkan. Karena beternak memiliki nilai ekonomi tambah bagi mereka. Hasil produksi beternak dimanfaatkan untuk pendanaan mendesak dan pengeluaran yang besar bagi masyarakat,” kata Uum kepada wartawan ini, Senin (04/09/2023).
Dijelaskan dia, usaha beternak yang dimiliki masyarakat Penyandingan ini prospek yang baik untuk perekonomian masyarakat. Untuk memulai usaha beternak di Penyandingan tidak memerlukan biaya operasional yang tinggi. Petani cukup membeli satu indukan dan satu pejantan kambing jenis rambon, setelah itu mereka bisa menikmati hasilnya untuk jangka yang Panjang.
“Kambing yang diternak masyarakat Penyandingan, kita datangkan dari pulau jawa, dengan jenis kambing rambon. Dan untuk pembuatan kandang kambing bisa memanfaatkan bahan yang tersedia di alam, kerena kayu dan bambu masih tersedia banyak,” ungkap dia.
Ditambahkan Uum, beternak kambing memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan biaya pemeliharaannya pun tidak banyak, untuk masalah pakan ternak, masyarakat umumnya memanfaatkan dedaunan yang tersedia di lahan kebun milik mereka.
“Satu ekor kambing jenis rambon ini usia lima bulan, bisa menjual kisaran tiga juta hingga empat juta rupiah. Walaupun dalam pemeliharaan ternak kambing di Desa Penyandingan ini masih dengan cara tradisional dan sederhana, masyarakat sudah dapat menikmati hasil yang maksimal,”ucap dia berseloroh.
“Saat ini, masyarakat di Desa Penyandingan yang beternak kambing sudah mencapai 70 persen dan 30 persennya dengan bertani kapulaga,”tandasnya. (Indra).