Pembangunan Talud di Tubaba Dinilai Memutus Akses Jalan, Masyarakat Minta Pemprov Lampung Bertindak

TULANGBAWANG BARAT-Pembangunan talud di Suku 7, Tiyuh Panaragan, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) milik Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung dinilai merusak fasilitas.

Pasalnya, pembangunan talud membuat akses jalan masyarakat dari jalan utama menuju jalan lingkungan menjadi terputus.

Diketahui, Pemprov Lampung melalui dinas BMBK melakukan pembangunan talud dengan pagu anggaran senilai Rp99.835.000. yang dikerjakan oleh CV. Ken Dedes selama 90 hari.

 

Kepala Tiyuh Panaragan, Edison menuding pihak pelaksana kegiatan yakni CV. Ken Dedes berbohong kepada masyarakat.

Sebab, pada saat awal pembangunan pihak pelaksana berjanji akan memperbaiki gorong-gorong yang mereka bongkar.

Namun, nyatanya sampai pekerjaan selesai. Pihak pelaksana tak kunjung memperbaiki gorong-gorong.

Edison menuturkan, pihak pelaksana sudah berkali-kali membuat janji untuk memperbaiki.

Teranyar, CV. Ken Dedes menyatakan siap memperbaiki gorong-gorong pada Jum’at, 15 Desember 2023.

Bahkan, Ketua Komisi lll DPRD Tulangbawang Barat (Tubaba), Paisol juga sudah meminta pihak pelaksana untuk memperbaiki.

” Kami minta ada tindakan dari BMBK Provinsi Lampung untuk tidak di PHO kan kegiatan ini. Sebelum pihak pelaksana memperbaiki semua seperti semula,” ujar Edison kepada wartawan, Sabtu (16/12/2023).

Sementara itu, Kepala Dinas BMBK Provinsi Lampung belum merespon konfirmasi media ini, meskipun pesan WhatsApp telah diterimanya.

Diberitakan sebelumnya.

Pekerjaan pembangunan saluran drainase (Talud) milik Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung di Tiyuh Panaragan, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) disoal warga.

 

Pasalnya, pekerjaan tersebut memutus akses jalan menuju gang pemukiman masyarakat.

Berdasarkan informasi yang terpasang di papan informasi proyek, pekerjaan tersebut merupakan kegiatan Pemprov Lampung melalui dinas BMBK dengan pagu anggaran senilai Rp99.835.000. yang dikerjakan oleh CV. Ken Dedes selama 90 hari.

Kepala Tiyuh Panaragan, Edison mengatakan, pembangunan talud mengakibatkan masyarakat setempat tidak bisa melintas ke dalam gang yang penduduknya ramai.

Ia menerangkan, awalnya pihak pelaksana kegiatan menyatakan kesiapan untuk memperbaiki gorong-gorong.

Namun, masyarakat telah lama menanti selama berminggu-minggu. Tak kunjung diperbaiki oleh pihak pelaksana.

“Bahkan, sempat ada kesepakatan dengan masyarakat untuk memperbaiki gorong-gorong secara bergotong royong. Namun sampai kini tidak ada realisasinya,” kata Edison saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (13/12/2023).

Selain itu, Edison menilai konstruksi pembangunan drainase tersebut kurang baik.

Pasalnya, Edison menuturkan, berdasarkan keterangan warga setempat. Saat hujan lebat, bangunan talud tersebut retak-retak, karena dinding talud tidak diberi adukan semen. Melainkan, hanya ditempelkan langsung dengan tanah.

“Harapan kami, pihak pelaksana bisa memperbaiki gorong-gorong seperti semula. Agar mobilitas masyarakat bisa berjalan seperti semula,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu perwakilan CV. Kend Dedes tidak bisa dikonfirmasi meskipun sudah dihubungi pihak media ini dengan nomor. 081379×××××. (Jim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *