BANDAR LAMPUNG – Kiprah Sugar Group Companies (SGC) di provinsi Lampung selama ini patut mendapatkan apresiasi.
Di tengah berbagai stigma dan isu negatif yang menerpa PT. Sugar Group Companies (SGC), ada banyak manfaat dan kebaikan yang telah SGC torehkan untuk kemaslahatan umat, terutama bagi keluarga tidak mampu.
Kesaksian ini disampaikan dengan lugas mantan Bupati Tulang Bawang Barat, Umar Ahmad. Ia menyatakan keprihatinan mendalam atas situasi yang berkembang dan memberikan pembelaan terhadap perusahaan tersebut, yang menurutnya telah banyak memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan daerah.
“Isu-isu yang beredar itu tidak seluruhnya benar. Banyak hal positif yang dilakukan PT. SGC justru tidak diketahui publik,” kata Umar Ahmad, melalui pres rilisnya kepada Headline Lampung, Kamis (24/7/2025).
Ia menilai bahwa tudingan miring yang disampaikan oleh sejumlah individu maupun LSM terlalu jauh dari kenyataan. Umar bahkan menyatakan kesediaannya menjadi saksi atas dedikasi pemilik PT. SGC, Gunawan Yusuf dan Purwanti Lee, yang dinilainya memiliki semangat kerja tinggi serta jiwa sosial yang luar biasa dalam membangun Lampung.
Menurut Umar Ahmad, PT. SGC tidak hanya berfokus pada aspek bisnis semata. Perusahaan ini juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial yang berdampak nyata, mulai dari bidang pendidikan, pelatihan karyawan, pemberdayaan masyarakat, hingga pelestarian lingkungan.
“Sudah puluhan ribu anak dari keluarga tidak mampu yang terbantu melalui beasiswa pendidikan dari SGC. Banyak di antara mereka yang kini bisa mengenyam pendidikan di universitas ternama seperti UI, UGM, ITB, dan lainnya. Bukti nyata SGC membangun negeri,” ujarnya.
Salah satu kontribusi besar SGC yang patut di apresiasi adalah pembangunan Kampus Politeknik Tunas Garuda di kawasan Uluan Nughik, Tulang Bawang Barat. Kampus tersebut dibangun dengan investasi ratusan miliar rupiah dan menerapkan sistem Production Based Education and Training (PBET). Selain memberikan beasiswa penuh, SGC juga menjamin lapangan pekerjaan bagi lulusan berprestasi.
“Saya masih ingat pesan Ibu Lee saat peletakan batu pertama kampus itu. Beliau berkata, ‘Saya melihat tempat ini akan tumbuh banyak kebaikan, dan saya ingin menjadi saksi sekaligus pelaku dalam tumbuhnya kebaikan di tempat ini’. Itu bukan sekadar ucapan, tapi suara hati,” tutur Umar Ahmad.
Lebih jauh, Umar juga menyoroti berbagai kegiatan sosial yang dilakukan SGC secara rutin, seperti pemeriksaan kesehatan gratis, pembagian paket bantuan, hingga program penghijauan dan pengelolaan air yang dilakukan konsisten.
“SGC hadir tidak hanya sebagai pelaku ekonomi, tapi juga sebagai mitra sosial masyarakat. Hampir setiap minggu ada kegiatan sosial yang dilakukan,” tambahnya.
Ia menyebut bahwa keberadaan SGC telah memberikan efek berganda terhadap ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat, khususnya di wilayah sekitar perkebunan dan pabrik gula.
Terkait berbagai isu miring yang kerap dialamatkan kepada SGC, seperti dugaan keterlibatan politik, sengketa lahan, persoalan pajak hingga pencemaran lingkungan, Umar dengan tegas menyatakan bahwa semuanya belum terbukti kebenarannya.
“Isu-isu itu terlalu dibesar-besarkan dan tidak berdasarkan fakta. Justru, saya melihat SGC sangat peduli terhadap lingkungan, dengan melakukan penghijauan, pengelolaan limbah, dan konservasi air secara berkelanjutan,” katanya.
Ia pun mengajak masyarakat untuk tidak menilai sepihak dan melihat kontribusi nyata perusahaan tersebut dari berbagai sisi. Menurutnya, PT. SGC telah menjadi harapan bagi puluhan ribu kepala keluarga di Provinsi Lampung.
“Jangan sampai kebaikan dan kerja keras mereka tertutupi oleh suara-suara negatif yang tidak berdasar. SGC bukan hanya perusahaan, tapi mitra pembangunan daerah,” pungkasnya. (*/Rendra)












