Wagub Nunik Buka TBIF, dan Apresiasi Bupati Umar Ahmad Selenggarakan Kegiatan Ajang Internasional

Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim memukul alat musik calung bambu, dalam pembukaan Tubaba Bamboo International Festival (TBIF), yang digelar di Kota Budaya Uluan Nughik, Kelurahan Panaraganjaya, Kecamatan Tulangbawang Tengah Kabupaten Tubaba. (foto: ist)
Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim memukul alat musik calung bambu, dalam pembukaan Tubaba Bamboo International Festival (TBIF), yang digelar di Kota Budaya Uluan Nughik, Kelurahan Panaraganjaya, Kecamatan Tulangbawang Tengah Kabupaten Tubaba. (foto: ist)

TULANGBAWANG BARAT-Wakil Gubernur (Wagub) Lampung, Chusnunia Chalim membuka event Tubaba Bamboo International Festival (TBIF), yang digelar Pemkab Tulangbawang Barat (Tubaba) pada 6-8 November 2020.

Pembukaan festival tersebut, ditandai dengan pemukulan calung bambu oleh Nunik panggilan akrab Wagub Lampung itu di Kota Budaya Uluan Nughik, Kelurahan Panaraganjaya, Kecamatan Tulangbawang Tengah Kabupaten Tubaba, Jumat (06/11/2020).

Festival tersebut diisi dengan beberapa rangkaian acara, seperti tarian Nenemo, pertunjukan seni musik klasik Lampung, dan pengangkatan bubu yang dilakukan Bupati Tubaba, Umarh Ahmad dan Wagub Nunik.

Wagub Nunik menyatakan, sangat terpukau atas kegiatan TBIF yang digelar Pemkab Tubaba. Bahkan, Nunik mengatakan seumur hidupnya, baru sekali ini menyaksikan perhelatan akbar yang bertemakan bambu.

“Saya sudah puas berkeliling Lampung, baru sekali ini menyaksikan festival bambu yang megah seperti ini,” ujarnya.

Dalam momen itu, Nunik mengaku dirinya merasa iri dengan Bupati Tubaba Umar Ahmad yang mampu menyelenggarakan kegiatan berajang internasional ini.

“Saya ingin seperti Pak Umar (Bupati Tubaba, red), memiliki ide-ide dan gagasan yang luar biasa seperti ini,” ucapnya.

Sementara, Bupati Tubaba Umar Ahmad menuturkan, kegiatan festival ini sebagai simbol kecintaan masyarakat Kabupaten Tubaba kepada alam, bagaimana meningkatkan kualitas kehidupan sistem ekologi.

“Kegiatan festival ini meneguhkan kembali bahwa keinginan tubaba untuk pulang ke masa depan. Sebuah masa yang dimana manusia memiliki tidak hanya sekedar mengakui dirinya sebagai makhluk yang tinggal di bumi ini. Akan tetapi, manusia lebih menyadari bahwa kita adalah menjadi bagian dari seluruh proses alam semesta ini,” tuturnya.

Umar juga menegaskan bahwa, Pemkab Tubaba bukan sedang membangun sistem kepariwisataan akan tetapi, bagaimana masyarakat bisa menjaga kelestarian lingkungan alam dan meningkatkan kualitas kehidupan.

“Tubaba sekarang tidak sedang memfokuskan diri membangun sistem kepariwisataan tapi kita lebih fokus pada bagaimana meningkatkan semua kualitas dalam sendi kehidupan di masyarakat,” pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Perwakilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), para pejabat tinggi pratama, dan beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta beberapa lapisan masyarakat lainnya. (Jim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *