Bupati Sujadi Hadiri Peluncuran Naskah dan Sumber Arsip Masa Kolonial di Pringsewu

PRINGSEWU-Bupati Pringsewu, Sujadi menghadiri peluncuran naskah dan sumber arsip masa kolonial Pringsewu di Hotel Urban Style, Selasa (22/12/2020).

Kegiatan yang digelar Pemkab Pringsewu tersebut, dihadiri Kepaka Bappeda, Kadis Kominfo, Kabag Hukum dan tokoh narasumber seperti Arman AZ serta Muhajir Utomo untuk menjelaskan sejarah terbentuknya daerah Kabupaten Pringsewu.

Dalam kegiatan itu, Bupati Pringsewu, Sujadi mengimbau semua untuk mematuhi protokol kesehatan (Prokes), guna pencegahan penyebaran Covid-19.

“Kita sedang dalam masa pandemi, semua yang ikut menghadiri acara diharapkan agar mematuhi Prokes,
guna mencegah penularan Covid-19,” ujar Bupati Sujadi.

Sementara itu, berdasarkan naskah dan
Sumber arsip masa kolonial, sejarah terbentuknya wilayah Pringsewu diawali dengan berdirinya sebuah perkampungan (tiyuh) bernama Margakaya pada tahun 1738 dan dihuni oleh masyarakat asli Lampung-Pubian di tepi aliran sungai Way Tebu, yang letaknya 4 KM dari pusat kota Pringsewu.

“Pringsewu, berasal dari bahasa Jawa yang artinya Bambu Seribu atau bermakna wilayah yang banyak terdapat pohon bambu,” ujar Arman.

Sedangkan, Muhajir Utomo menjelaskan, bahwa pada tahun 1936 berdirilah pemerintahan Kawedanaan Tataan yang berkedudukan di Pendopo Pringsewu, dengan wedana pertama yakni Ibrahim hingga 1943.

“Selanjutnya pada tahun 1964, dibentuklah Pemerintahan Kecamatan Pringsewu yang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Selatan sesuai dengan UU No:14/1964, yang sebelumnya Pringsewu juga pernah menjadi bagian dari Kecamatan Pagelaran yang juga berkedudukan di Pringsewu,” kata Muhajir Utomo. (alif/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *