Tim Futsal PWI Lampung dan Bang Yadi

Tim Futsal PWI Lampung foto bersama Manajer, Supriyadi Alfian usai menerima Medali Perak Porwanas XIII tahun 2022, di Kota Malang Raya, Provinsi Jawa Timur (Jatim). (foto: ist)
Tim Futsal PWI Lampung foto bersama Manajer, Supriyadi Alfian usai menerima Medali Perak Porwanas XIII tahun 2022, di Kota Malang Raya, Provinsi Jawa Timur (Jatim). (foto: ist)

MALANG-Dia tidak banyak bicara, tatapan matanya hanya fokus melihat Lapangan SM Futsal, yang berlokasi di Jalan Sudimoro Kota Malang Raya, Provinsi Jawa Timur (Jatim).

Supriyadi Alfian, mantan Ketua PWI Lampung dua periode itu, terlihat sedikit tegang melihat partai final Tim Futsal Usia 27 PWI Lampung melawan Kalimantan Tengah (Kalteng).

Keseriusan Bang Yadi sapaan akrab Supriyadi Alfian itu, membuat saya yang baru pertama kali mengikuti ajang Porwanas sebagai atlet Tim Futsal untuk usia 39 menjadi ‘segan’ untuk menyapanya.

Wajar saja, Bang Yadi dalam Porwanas kali ini terlihat tegang. Karena, ia menyerahkan ‘badannya’ untuk menjadi manajer cabang olahraga (Cabor) Futsal Usia 39 dan 27, dalam ajang Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) XIII 2022, di Kota Malang Raya Provinsi Jatim.

Bang Yadi terlihat sedikit bersuara, saat pemain Futsal PWI Lampung, berupaya menjebolkan gawang Tim Kalteng.

Menariknya, Bang Yadi mengaku memiliki kenangan bersama Tim Futsal sejak menjadi Ketua PWI Lampung dua periode.

Makanya, ia berharap ajang Porwanas tahun ini Cabor Futsal Usia 39 dan 27 dapat memboyong dua medali emas.

“Saya ingin ‘nangis’, tapi saya tahan. Karena, sudah empat kali ini bersama Tim Futsal dalam ajang Porwanas,” ujar Bang Yadi.

“Badan saya panas bud. Masa sich, kita nggak dapat medali emas. Tolong geser bud, saya mau konsultasi dengan tim medis,” kata Bang Yadi dengan senyum tipisnya.

Menurutnya, kekalahan Tim Futsal PWI Lampung Usia 39 atas Papua di partai final adalah wajar. Karena, usia pemain Papua lebih muda dari Tim Futsal PWI Lampung.

“Porwanas tahun ini, kita belum beruntung. Tim Futsal Usia 39 dan 27 hanya bisa ‘mengawinkan’ dua medali perak,” pungkas Bang Yadi usai menyaksikan adu finalti Tim Futsal Usia 27 PWI Lampung dengan Kalteng.

Terimakasih Bang Yadi, sudah menjadi manajer terbaik bagi kami Tim Futsal Usia 39 dan 27, dengan melihat langsung dari awal babak penyisihan sampai final.

Karena, belum pernah terjadi di tim Futsal, sejak pertama kali memperebutkan medali di ajang Porwanas pada 2010 lalu, atau sudah 4 kali berlangsung. Manager mendampingi timnya sejak laga perdana, hingga babak final. Bahkan, sampai para pemain masuk hotel pasca pertandingan. Baru Bang Yadi yang berada di sisi kami, baik suka maupun duku.

Kami ‘bukan atlet’ dalam arti kata sesungguhnya. Tetapi, kami merasa menjadi atlet dengan perhatian sosok manager Bang Yadi.

Ini manager sesungguhnya, bukan hanya uang, tetapi perhatian dan dukungan serta pendampingannya.(bud/ha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *