Kapolres Sarankan Keluarga Korban Berikan Laporan Resmi Dugaan Penculikan

Kapolres Tulangbawang Barat,.AKBP Hadi Saiful Rahman.
Kapolres Tulangbawang Barat,.AKBP Hadi Saiful Rahman.

TULANGBAWANG BARAT-Kapolres Tulangbawang Barat (Tubaba), AKBP Hadi Saiful Rahman menyarankan orangtua korbanmuntuk segera memberikan laporan resmi ke pihak kepolisian terdekat.

Hal itu dilakukan agar persoalan tersebut segera ditindaklanjuti. “Saya sudah sarankan untuk buat laporan resmi untuk di tindak lanjuti,” ujar Kapolres Tubaba, AKBP Hadi Saeful Rahman SIK, saat dihubungi wartawan via WhatsAppnya, Rabu (23/9/2020).

Kapolres juga menyebutkan, telah memerintahkan jajarannya untuk meningkatkan patroli rutin di wilayah setempat. “Upaya lainnya kita tingkatkan patroli di wilayah tersebut,” terangnya.

Sementara, pihak keluarga korban dikabarkan telah melaporkan peristiwa tersebut di Mapolsek Tulangbawang Tengah.

Lurah Mulya Asri Kecamatan Tulangbawang Tengah, Pram Bumi mengatakan, peristiwa tersebut telah dilaporkan ke Polsek Tulangbawang Tengah.

“Tadi Selasa malam (22/9/2020), sudah dilaporkan ke pihak Polsek Tuba Tengah. Pihak polisi sudah datang ke TKP untuk mendengarkan langsung informasi dari korban dan langsung olah TKP,” terangnya.

Kini persoalan tersebut sedang dalam penyelidikan pihak Polsek Tuba Tengah.
“Kita percayakan kepada pihak Polsek Tuba Tengah untuk menindaklanjuti laporan resmi warga tersebut,” tambah Kapolres.

Sementara, Anggota DPRD Kabupaten Tubaba, Raden Anwar mendorong pihak kepolisian setempat dapat mengusut tuntas dugaan upaya penculikan terhadap anak dibawah umur yang sempat viral di media sosial (medson), Selasa (22/9/2020).

Anggota DPRD Kabupaten Tulangbawang Barat, Raden Anwar.

Anggota Fraksi Partai Demokrat tersebut mengatakan, dengan dapat diusut tuntas diharapkan dapat diungkap ke publik apa motif dibalik sekelompok orang yang diduga akan melakukan penculikan dan penyekapan terhadap anak dibawah umur yang masih duduk di bangku sekolah dasar tersebut.

“Kita dorong pihak kepolisian dapat menelusuri informasi video viral tersebut. Dengan begitu dapat diketahui apa motif yang sesungguhnya. Apakah benar ingin menculik atau bagaimana,” ujar Raden Anwar yang juga anggota Komisi III DPRD Tubaba.

Bung Beni panggilan akrab Raden Anwar menyebutkan, dengan diusut tuntas dan ditelusuri dan dapat diungkap oleh pihak kepolisian maka persoalan tersebut tidak menjadi bias dan menimbulkan spekulasi dan rasa khawatir di tengah masyarakat.

“Selaku wakil rakyat daerah pemilihan Kecamatan Tuba Tengah saya mendorong dan mendukung upaya pihak polisi dapat mengungkap motif dibalik video viral tersebut. Saya juga mengimbau warga masyarakat untuk lebih berhati-hati menjaga anak-anak agar peristiwa serupa tidak terulang, dan warga diharapkan tidak perlu khawatir berlebihan dan selalu menjaga keamanan diri sendiri dan keluarga,” sarannya.

Untuk diketahui, Selasa malam (22/9/2020) beredar sebuah video di grup Facebook dan WhatsApp yang didalamnya menceritakan kronologis upaya penculikan dan penyekapan yang dialami Adi Wira Tama (12) bocah kelas 6 SD Kelurahan Mulya Asri, kecamatan Tulangbawang Tengah, kabupaten setempat.

Dalam video berdurasi 2 menit lebih itu, Adi Wira Tama menceritakan perihal peristiwa yang dialaminya yang didampingi Jumangin Ketua RT 12 RK 2 Kelurahan Mulya Asri dihadapan seorang pria yang mengambil video tersebut.

Dalam keterangan Adi, dirinya sempat disekap dengan tangan terikat tali plastik didalam sebuah mobil minibus Daihatsu Xenia warna putih bernopol B 1963 NG.

Adi kemudian berhasil lolos setelah sopir minibus berlaku baik padanya dengan meminta Adi untuk turun dan keluar dari dalam mobil tersebut.

Dari keterangannya ada beberapa orang didalam mobil tersebut.

“Aku lagi berdiri diperempatan karena aku nungguin temen, abis itu ada mobil Xenia warna putih nyekap aku dan langsung dibawa ke RK3, pada saat mobilnya berhenti bertemu seseorang pakai motor Vixion, jadi sisa sopir yang didalam mobil dan sopirnya suruh saya keluar, dan saya langsung lari,” jelas Adi dengan lugu.

“Para pelaku sempat mengikat tangan saya dengan tali plastik. Saya tidak berteriak karena takut diancam pakai pisau. Karena sopir itu baik maka saya berhasil meloloskan diri,” tambahnya.

Kemudian, para pelaku kabur kearah Tiyuh Margo Mulyo, Kecamatan Tumijajar.

Dengan adanya peristiwa tersebut warga dan anggota DPRD kabupaten setempat meminta pihak kepolisian dapat menelusuri informasi video itu dan mengungkap motif dan para pelaku yang meresahkan masyarakat tersebut. (Jim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *