Waspada, Menurut BMKG Elnino akan Terjadi Beberapa Bulan Kedepan

MESUJI – Cuaca Panas dan menyengat saat siang hari seperti yang terjadi pada bulan Agustus tahun 2023  ini sudah dirasakan oleh masyrakat di Kabupaten Mesuji dan Kabupaten lain di Provinsi Lampung.Cuaca panas terjadi disebabkan Elnino atau  sedang terjadi Fenomena alam Dimana Suhu Air Laut Yang Ada Di Samudra Pasifik Memanas Diatas Rata-rata Suhu Normal.

Menghadapi fenomena alam ini  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mesuji tak mau kecolongan untuk antisipasi dan kesiapsiagaan masyrakat dalam menghadapai cuaca panas yang akan berdampak pada masyarakat.

Seperti yang dilakukan  dalam beberapa hari ini BPBD selalu aktif memantau kondisi masyarakat di beberapa desa dan 3 kecamatan untuk melihat  lahan pertanian  yang terdampak fenomena alam akbat Elnino.

Kepala pelaksana (Kalak)  BPBD Kabupaten Mesuji, Sunardi mengatakan sebelumnya, BPBD sudah memantau dampak El Nino di Kecamatan Mesuji, dan Mesuji Timur, kali ini giliran Kecamatan di Rawa Jitu Utara.

“Selain memantau dampak El Nino, BPBD juga meninjau progres proyek pembangunan penanganan Abrasi di wilayah Kecamatan Rawajitu Utara,” jelasnya, Rabu (23/08/2023).

Berdasarkan infornasi yang dihimpun Media Rakata dari berbagai Sumber Cuaca panas ekstrem di Indonesia akan terjadi pada Agustus-Oktober 2023, dan berlanjut hingga awal 2024.

Menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) cuaca panas tersebut akibat puncak fenomena iklim El Nino.

Adapun sejumlah daerah yang akan terdampak cukup parah akibat adanya El Nino, diantaranya Sumatra bagian tengah hingga Selatan, Riau bagian Selatan, Jambi, Lampung, Banten, hingga Jawa Barat.

Plt Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan, daerah-daerah tersebut mengalami kondisi El Nino yang cukup parah karena mengalami fenomena hujan yang sangat kecil sehingga akan berdampak pada kekeringan.

“Jadi, itu daerah yang perlu diwaspadai dari bulan Agustus hingga Oktober 2023, sebagian besar wilayah Indonesia bagian selatan khatulistiwa, prediksinya akan mengalami hujan yang sangat kecil kecuali spot-spot yang memiliki topografis tinggi,” ujar Ardhasena saat Focus Group Discussion Antisipasi El Nino di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, dikutip Senin (21/8/2023)

Dilansir dari  situs BMKG, El Nino adalah suatu fenomena di mana suhu permukaan laut (SST) di Samudera Pasifik mengalami peningkatan di atas kondisi normal. Peningkatan suhu ini menyebabkan pertumbuhan awan lebih tinggi di wilayah Samudera Pasifik tengah dan mengurangi jumlah curah hujan di Indonesia. Artinya, El Nino menyebabkan suhu panas sampai  kekeringan.(Mis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *