SOLO – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pesawaran Nanda Indira Dendi menghadiri acara puncak perayaan syukuran hari ulang tahun (HUT) ke-44 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) di Alila Hotel Solo, Rabu (15/05/2024).
Selain Nanda, puncak acara juga dihadiri ribuan orang dari pengurus Dekranas 38 provinsi, Ketua PKK Kabupaten/Kota Se-Indonesia, serta istri menteri yang tergabung dalam Organisasi Aksi Solidaritas Kabinet Indonesia Maju atau OASE KIM.
Dalam kesempata itu Nanda mengucapkan selamat atas HUT Dekranas dan berharap Dekranas bisa menjadi garda terdepan kebangkitan UMKM dalam penopang perekonomian nasional.
“Selamat HUT Dekranas ke-44, semoga Dekranas terus melakukan yang terbaik untuk bangsa Indonesia,” kata Nanda.
Sedangkan, Ibu Negara Iriana Jokowi membuka secara resmi acara puncak perayaan dengan memukul gong dan memotong tumpeng kemudian diserahkan pada Ketua Umum Dekranas, Wury Ma’ruf Amin.
Iriana mengaku sempat dibuat pangling kepada para perempuan yang hadir dalam puncak syukuran peringatan ini. Karena ibu-ibu peserta memakai baju adat masing-masing daerah.
“Saya tadi masuk pangling semua karena ibu-ibu memakai kain masing-masing daerah. Hari istimewa ini saya mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-44 tahun Dewan Kerajinan Nasional,” tutur Iriana singkat saat menyampaikan sambutannya di atas panggung.
Puncak acara juga dimeriahkan pawai mobil hias di Jalan Slamet Riyadi, Rabu (15/05/2024), dan Dekranas Expo yang berlangsung Rabu-Sabtu (15-18/05/2024) di Pameran Pura Mangkunegaran. Berbagai kerajinan dari masing-masing provinsi terkurasi dalam 257 booths.
Sementara, Ketum Dekranas Wury Ma’ruf Amin mengatakan, Dekranas merupakan salah satu wadah untuk mengembangkan industri kerajinan Indonesia. Kerajinan Indonesia memiliki perjalanan panjang dengan tantangan dan prestasi.
“Semua tahu kerajinan Indonesia jadi perhatian tingkat nasional maupun internasional. Tak lepas dari peran perajin, desainer, media, pelaku UMKM, pemerintah, dan lembaga terkait untuk mengangkat produk Indonesia ke panggung dunia,” ujar Wury.
Menurutnya, kerajinan Indonesia menghadapi tantangan situasi global yang sedang memanas. Butuh kreativitas dan keuletan dalam menambah kualitas produk kerajinan serta menambah jaringan pasar untuk ekspor.
“Kerajinan harus menerapkan keberlanjutan lingkungan, meningkatkan kesejahteraan, dan menjalankan regenerasi,” tukas Wury. (Indra).
