PESAWARAN – Tergerusnya abudmen akibat banjir dan meluapnya sungai Pematang Awi menjadi penyebab ambruknya Jembatan Way Awi di Desa Sukajaya Punduh pada Jumat (24/5/2024) malam.
Penyebabnya diuraikan langsung oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pesawaran, Zainal Fikri dilokasi pada Sabtu (25/05/2024).
Fikri mengatakan, dengan tergerusnya pondasi jembatan membuat pergeseran abudmen sehingga salah satu sisinya menjadi roboh.
“Robohnya jembatan ini akan kami tangani secara darurat,”kata Fikri kepada wartawan.
Karena, kerusakan yang terjadi pada jembatan tersebut memerlukan waktu yang lama apabila dilakukan perbaikan secara permanen.
Jadi solusi sementara yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan penanganan darurat untuk akses dan mobilitas masyarakat.
“Ya, ini dilakukan agar kendaraan bisa lewat, karena dampak dari putusnya jembatan ini membuat arus perhubungan sedikit terhambat,” ucapnya.
Ditambahkan Fikri, penanganan darurat itu dilakukan dengan cara melakukan penyanggaan pada besi H-Beam.
Fungsi dari besi H- Beam tersebut kata Fikri adalah untuk menahan beban daripada jembatan.
“Kontruksinya seperti itu yang akan kami lakukan, dengan begitu kendaraan bisa lewat” jelas
Saat disinggung kapan dimulainya penanganan darurat, Fikri menyebut akan dilakukan sesegera mungkin.
“Kami akan berkoordinasi dengan melihat kebutuhan apa saja yang di lapangan,” imbuh Fikri.
Setelah semuanya siap, baru pelaksanaan penanganan darurat pada Jembatan Way Awi, Desa Sukajaya Punduh bisa dilakukan.
Sementara itu, Kepala Desa Sukajaya Punduh Tohir mewakili warganya mengucapkan banyak terima kasih kepada Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona beserta pemerintah Kabupaten yang telah responsif terhadap musibah yang menimpa warganya.
“Alhamdulillah kita punya Bupati yang peka dan peduli terhadap warganya. Seperti halnya hari ini, pak bupati beserta jajaran terjun langsung meninjau jembatan roboh di Desa Kami ” kata Tohir.
Tohir menjelaskan, bahwa jembatan itu merupakan akses penghubung dengan desa tetangga yaitu Desa Mada . Dimana, banyak aktivitas masyarakat yang melewati jembatan, terutama anak-anak yang ingin pergi ke sekolah.
“Harapan kami kepada Pemerintah Kabupaten, agar jembatan ini lekas diperbaiki karena jembatan ini sangat vital sekali bagi masyarakat,”ucapnya.
Dia juga berpesan kepada warga yang menghuni disekitar bantaran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan, karena dikhawatirkan datangnya banjir susulan.
“Masyarakat hendaknya lebih waspada, terutama yang ada di bantaran sungai, kalau bisa untuk sementara ini cari tempat yang lain, jangan di bantaran sungai,” tambahnya.
Diketahui, setidaknya ratusan rumah terendam banjir, satu rumah dinyatakan hilang, hanyut terseret banjir, kendati demikian tidak ada korban jiwa saat peristiwa tersebut.
Untuk mengantisipasi terjadinya wabah penyakit pasca banjir Pemerintah Desa Sukajaya Punduh juga menyiapkan Posko Kesehatan bagi warga yang terdampak.(Indra).