PESAWARAN – Relawan Muda Nanda-Anton yang merupakan sayap tim pemenangan pasangan nomor urut 02 pada Pilkada Pesawaran 27 November 2024 melarang keras anggotanya memakai politik berbau rasisme dan sara.
Hal tersebut ditegaskan sekretaris Relawan Muda Nanda-Anton, Deri F Tampi menanggapi narasi berbau suku oleh oknum tim sukses salah satu calon bupati Pesawaran di media sosial.
“Kami sudah lakukan rapat dengan pengurus relawan muda Nanda-Anton membahas program sosialisasi door to door yang dalam waktu dekat akan kami gelar di 11 Kecamatan dan 148 Desa, jadi keputusannya tegas kami pengurus melarang sosialisasi berbau sukuisme karena berpotensi membuat perpecahan ditengah masyarakat,” kata Deri, Kamis (03/10/2024).
Ditambahkan, hal tersebut dirasa penting karena kata Deri, pilkada Pesawaran tidak hanya berbicara menang atau kalah namun lebih kepada nasib Kabupaten Pesawaran ke depan.
“Terkait pilkada, kemenangan Nanda-Anton harga mati bagi kami, kami akan terus bergerak sampai masa pemilihan, namun kami memilih jalan menang terhormat dengan tidak menghalalkan segala cara, tapi dengan visi,”ungkap dia.
“Apalagi program bu Nanda ini kan banyak, kami meminta relawan muda untuk sosialisasi ke masyarakat tentang program “cakep” kita agar masyarakat tau bahwa Nanda-Anton pilihan tepat,”imbuhnya.
Meski begitu, Deri mengimbau kepada seluruh pihak untuk menjaga suasana dengan tidak memakai cara yang berpotensi membuat kegaduhan ditengah masyarakat.
“Kedua pasangan calon Bupati sudah sepakat menjalankan pemilu damai, jangan lagi ada cara-cara kotor yang dipakai sehingga masyarakat terpecah belah, kita bantu aparat kepolisian menjaga suasana, dan relawan muda Nanda-Anton akan menjadi garda depan dalam menjaga kondusifitas pilkada bersama elemen yang ada,”tegasnya.
Deri menerangkan, isu berbau sukuisme hanya akan memperburuk citra calon bupati di mata pemilih, karena menurutnya Pesawaran merupakan Kabupaten yang beraneka ragam suku dan budaya.
“Apa calon sudah tidak ada program sehingga harus menjual isu beraroma rasis? Contohnya saya, jangan ditanya suku saya apa, karena saya lahir di Pesawaran, sekolah, cari nafkah di Pesawaran, kalau boleh memilih nanti mati juga maunya di Pesawaran, artinya ini kampung halaman kita semua,”tukasnya.
“Jika ada yang mengaku relawan muda tapi memakai isu sara artinya itu bukan bagian dari kami, sesuai instruksi bu Nanda seluruh pendukung harus menjaga suasana tetap aman dan damai,”tandasnya. (Indra).