TANGGAMUS — Satuan Polisi Perairan Besar Udara dan Polres Tanggamus Upaya keras ini dilakukan di tengah tantangan ombak perairan Teluk Semaka saat personel melakukan penyisiran di wilayah laut Tanggamus. Rabu (24/12/2025).
Tim ini bukan sekadar menggelar patroli rutin, namun membawa misi kemanusiaan mendesak, yakni untuk melacak jejak delapan anak buah kapal (ABK) KM Maulana 3.0 yang hilang ditelan dengan kegelapan laut pasca insiden kebakaran hebat.
Dalam pelaksanaan Operasi penyisiran yang dimulai sejak pada pukul 13.00 WIB yang langsung dipimpin oleh Kasat Polairud, Iptu Fridy Romadhana P.R., S.Sos.
Di bawah pimpinan komando Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko, S.I.K., M.H., tim bergerak Gercap dari hasil data Basarnas terkait dengan adanya petaka yang menimpa kapal penangkap ikan berbobot GT 195 milik PT Lumba Samudera Bahari tersebut.
Kronologi Petaka di Lautan
Berdasarkan dari himpunan informasi, KM Maulana 3.0 bertolak dari Muara Angke, Jakarta, pada Rabu (17/12) menuju wilayah tangkapan (fishing ground) di WPP NRI 572–573. Namun, pelayaran yang semula tenang kini berubah mencekam kejadian itu pada Sabtu (20/12) dini hari.
Sekitar pukul 03.00 WIB, saat kapal berada di perairan selatan Belimbing (koordinat 104°16’9.48″ BT dan 6°17’23.16″ LS), percikan api akibat terjadi korsleting bagian dinamo mesin yang memicu kebakaran tak terkendali.
Sementara itu Iptu Fridy menuturkan kembali saat menjadi kesaksian nahkoda kapal, Sulis Khorih. Dalam situasi genting di mana api sudah melahap badan kapal dengan sangat cepat, kepanikan tersebut tak terhindarkan.
“Karena panik dan kondisi kapal tidak dapat memungkinkan untuk bisa diselamatkan, nahkoda memerintahkan seluruh kru untuk menyelamatkan diri dengan alat seadanya. Mereka akhirnya seluruh awak kru yang ada di kapal terpaksa menceburkan diri ke laut,” ungkap Iptu Fridy.
Nasib baik masih menaungi sebagian besar kru. Sekitar pukul 07.00 WIB, KM Damasha 5 yang dinahkodai Yali melintas dan berhasil mengevakuasi 25 dari total 33 kru yang terombang-ambing di laut lepas. Namun, delapan rekan mereka terpisah dan hingga kini belum diketahui rimbanya.
Satpolairud merilis identitas korban berjumlah kedelapan orang sebagai ABK yang masih dalam pencarian, yakni:
M. Rifky Isna (23)
Fattahillah (25)
Syaiful Parno Majid (40)
M. Yusron Muttaqo (23)
Rasmat (48)
Agus Ramadlon (44)
Mujahidin (37)
Syafruddin Dirwanto (32)
Operasi SAR Terus Berlanjut
Hingga berita ini diturunkan, Iptu Fridy juga menegaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memperluas area penyisiran di Teluk Semaka. Untuk sampai saat ini tetap Fokus utama adalah menemukan delapan nyawa yang masih hilang tersebut.
”Kami akan terus memaksimalkan upaya pencarian serta pertolongan. Harapan kami semoga seluruh korban dapat bisa segera ditemukan,” tandasnya
Seluruh Masyarakat dan nelayan di yang ada sekitar perairan Tanggamus diimbau untuk turut waspada dan segera melapor jika menemukan tanda-tanda keberadaan para korban. (*)












