Dugaan Kasus Pencabulan, Ini Penjelasan Kasat Reskrim Polres Pesawaran

PESAWARAN-Diduga di bius dan dicabuli oknum guru tak dikenal, anak dibawah umur, sebut saja bunga (14) th.Warga Desa Bagelen Kecamatan Gedung Tataan Kabupaten Pesawaran yang Sedang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama Negri SMPN 1 Gedung tataan Pesawaran kini mengalami trauma yang mendalam.

Menurut keterangan PR ayah bunga” kejadian ini terjadi pada tanggal 29 November 2020.sudah satu bulan yang lalu menurut cerita anak saya dia dalam keadaan tidak sadar pada waktu itu dan anak saya menceritakan bahwa oknum guru tersebut mengambil saputangan dari sakunya langsung membekap dirinya di dalam mobil,” ungkap ayah bunga menceritakan kejadian yang menimpa nasib anak pertamanya  di kediamannya Rabu (06/01/21).

Ia menambahkan, kalau menurut anak saya, cici – ciri oknum guru tersebut  belum jelas, karna waktu itu sudah ditunjuk kan satu – satu guru yang ada disitu cuma anak saya tidak ada yang ditunjuk, kalau kata bunda evi sii, katanya takut diancam atau bagaimana saya tidak tau.

“Urusan ini sudah saya serahkan ke KOMNAS PA pesawaran dan sudah diloporkan ke – kepolisian dan sudah ditangani. Cuma sudah satu bulan pelakunya belum juga terungkap,” keluh ayah bunga.

“dari kepolisian sudah visum, jadi kata polisi suruh manggil guru – guru yang ada disitu suruh perlihatkan sama dia tapi posisinya dia takut jadi gak nunjuk. kata anak saya oknum guru tersebut memakai baju guru dan memakai Nametek berinisial S,” kata ayah bunga Seraya menirukan kata Anak pertamanya.

Ditempat yang sama Ibu bunga menjelaskan, waktu itu saya lagi mandi dia pamit mau keluar rumah dia juga perginya gak mandi gak apa.

“anak saya sadar – sadarnya sudah di smp pak, sekarang anak saya ada sama bunda evi dibandar lampung, intinya saya tidak terima anak saya diginiin. Sebenernya siapa pelakunya gitu aja,” tutup ibu bunga dengan sedih.

Menurut keterangan yang diberikan Komnas PA yang juga ketua fraksi gerindra Evi Susina mengatakan,

” Ya, kemarenkan sudah saya bicarakan sama gurunya sama orang polres juga dan sudah kami bawa juga kesekolahan bunga, jadi semua guru – guru itu sudah kita hadapkan, kata evi.

Dirinya melanjutkan, ” dan mereka bilang ke Komisi PA tidak ada, nah jadi sekarang ini prosesnya kita tunggu kabar dari indosat karna bunga ini kan pake kartu indosat saat dia telponan,” beber evi.

Ketua PA menambahkan, untuk saat ini bunga ditempatkan dirumah aman guna mengobati rasa trauma pada diri bunga.

” dan saat ini bunga sudah kami bawa kerumah aman KPA yang berlokasi dibandar lampung dan kedua orang tuanya pun sudah menyerahkan kepada kami Komnas PA,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Komnas PA meminta, agar kasus tersebut jangan diberitakan dahulu, dikhawatirkan akan menghambat proses penyidikan.

Menurut keterangan kasat reskrim polres pesawaran AKP Enrico Donald Sidauruk mengatakan,

” Ya, laporan sudah masuk, kemarin saya lupa detilnya sekarang sudah masuk tahapan lidik, karna gimana ya korban aja masih ga bisa meyakini, yang katanya bapak A, ternyata ga kenal sama bapak A, sedangkan nama bapak A, ada disitu, tapi korban ga kenal, jadi masih diduga dan belum pasti oknum guru disana gito loh, kitakan ga mau salah salah, makanya kita gunakan ITE sekarang, ungkapnya. Melalui sambungan telepon jum’at ( 8/1/21). (Ndr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *