Anggota DPRD Reses di Kecamatan Kedaton, Warga Keluhkan Sisa Galian PGN dan PDAM

BANDAR LAMPUNG-Dinilai sering kali terjadi kecelakaan lalulintas, akibat adanya sisa- sisa galian pipa PDAM, PT Gas Negara, Telkom dan lainnya yang ditinggalkan di jalan raya, kerap berakibat fatal.

Keluhan ini, diungkapkan Daryanto Heri, warga RT 21 Kelurahan Surabaya, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung. Menurutnya, sisa galian PT Gas Negara, yang bedara di jalan Pahlawan ditinggalkan begitu saja, akibatnya banyak lubang si jalan yang menang dan berakibat kecelakaan lalulintas.

“Kalau hujan turun lubang bekas galian itu tidak terlihat karena tertutup air, sehingga sering kali motor tergelincir terjadilah kecelakaan lalulintas, ini sangat bahaya, makanya kami harapkan ada solusi, jangan ditinggal begitu saja,” ujar Daryanto Heri, dalam acara Penjaringan Aspirasi Masyarakat (Reses) anggota DPRD Bandar Lampung, M. I. Darma Setiyawan, Di Kelurahan Surabaya Kecamatan Kedaton, Kamis (17/12/2020).

Menurutnya, terjadinya kecelakaan akibat pembangunan yang tidak terkontol dan di biarkan begitu saja.

“Pembangunan yang nggak terkontrol di Jalan Pahlawan itu galian PAM setelah digali kemudian diterlantarkan, jadi momok buat kita sebagai warga sini, ada juga galian telkom tidak selesai ditinggalkan gitu aja, hal ini sering terjadi kecelakaan, dan juga akibatnya, merusak jalan dan drainase juga,” ungkapnya.

Sementara, warga lainnya, Wiwit T Pribadi, warga Jalan Padjajaran, ia mengadu akibat drainase yang menyempit daerah tempat ia tinggal sering mengalami banjir.

“Kalau hujan deres pasti banjir, gorong-gorong nya kecil, arah air ini ke kali Way Balau, tapi lewat sini jadi pas hujan numpuk dulu airnya disini genangan air saja, kalau gorong-gorongnya lebar atau di besarkan sedikit pasti air lancar jalannya,” katanya.

Menanggapi soal sisa galian tersebut, Wakil Rakyat berasal dari Dapil IV, M. I. Darma Setiyawan ikut geram sebab tak hanya di jalan tersebut, depan rumah yang ia tinggali pun juga menjadi imbasnya.

“Ini jadi masalah jugasaat ini, depan dumah saya juga seperti itu, pas saya telfon pihak PDAM jawabannya itu tanggung jawab rekanan, makanya saya bingung juga, tetapi hal ini jadi laloran bagi saya dan akan saya teruskan ke komisi, biar jadi bahan masukan,” jelasnya.

Politisi Gerindra ini menegaskan, jika pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Frkasi yang dalam hal itu pula menyampaikan usulan kepada anggota DPRD sesuai komisinya.

“Geram kita, anggaran yang di berikan tidak sedikit itu, jangan asal-asalan ini kan kota Bandar Lampung menjadi contoh galian pertama untuk Pipa Gas Negata, yang dilakukan pusat untuk memberi bantuan warga, jangan memberi image jelek, bagaiman untuk kota-kota lainnya, bahaya ini, untuk pihak ketiga patuhi aturan yang ada jangan main-main ini uang negara loh,” tegasnya.

Nah, menaggapin prihal banjir, memang di akuinya hal tersebut sulit di lakukan pasti setiap tahun wilayah kota Bandar Lampung khususnya daerah Kedaton mengalaminya.

“Soal banjir ini memang nggak bisa dihindari kalau soal kebanjiran pasti ada, di Kedaton sendiri mengapa terjadi karena aliran sungai melewati kawasan Kedaton yang apabila hujan tiba, tumpukan lumpur tak di gali ini akibatnya banjir, tetapi yang jelas, kami tetap berusaha apa yang jadi keluhan warga jadi masukan bagi DPRD untuk selanjutnya di bahas dalam rapat bersama anggota,” paparnya. (ron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *