Ponpes Riyadhus Sholihin Potong 13 Ekor Hewan Kurban

BANDAR LAMPUNG-Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Yatim Piatu dan Tahfidzul Qur’an Riyadhus Sholihin, melakukan pemotongan hewan kurban sebanyak 13 ekor sapi, Kamis (22/7/2021).

Menurut Ketua Yayasan ponpes Ismail Zulkarnain, pemotongan hewan kurban merupakan agenda rutin yang dilakukan pendok pesantren setiap hari raya idul adha. “Untuk tahun 2021 ini kita motong hewan kurban agak berkurang, mungkin karena suasana pandemi covid-19 makanya menurun. Namun, kita tetap bersyukur kepada Allah, atas kepercayaan para donatur yang menitipkan pemotongan hewan kurban nya kepada pondok,” ujar Ismail Zulkarnain.

Pemotongan hewan kurban, di hari lebaran pertama sebanyak 4 ekor sapi, kemudian di hari ke tiga kembali memotong 9 ekor sapi di ponpes Riyadhus Sholihin pengjapal Al-Quran. Tak luput pula pemotongan tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes) panitia memakai masker dan menjaga jarak, serta tidak berkrumun.

“Tahun ini banyak cobaan, kita semua wajib bersyukur walaupun beda dengan tahun yang lalu 18 ekor tapi barokah terimak kasih kepada para Donatur dan Dermawan atas kepercayaannya kepada kami Bismillah indahnya berbagi,” ungkapnya.

Hewan kurban yang di potong di Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Yatim Piatu dan Tahfidzul Qur’an Riyadhus Sholihin, didistribusikan ke pondok-pondok pesantren di Kota Bandar Lampung dan tak luput pula daging dibagikan juga kepada warga sekitar.
“Hewan kurban ini titipan para donatur diantaranya, Walikota Bandar Lampung, Bupati Lampung Selatan, Kejati, PTPN7, Kapolda, Danbrigif, Barlian Tihang, dan lainnya. Daging ada sekitar 1500 bungkus bagi-bagi ke masyarakat dan majelis ta’lim,” paparnya.

Dijelaskannya, untuk makna ibadah pemotongan hewan kurban ini adalah salah satu cara ummat muslim mendekatkan diri kepada Allah. “Motong hewan kurban ini hukum fikih, sampai hari ke-4 tapi sampai Ashar. Untuk maknanya sendiri bagaimana kita mengenang kisah nabi Ibrahim yang rela mengorbankan anak kandungnya Nabi Ismail, kemudian atas dasar kesungguhan dan keikhlasan Allah menggantinya dengan domba,” jelasnya.

“Kita sebagai ummat Nabi Muhammad SAW, memaknai hari kurban ini bagaimana kita mendekatkan diri kepada Allah. Syariat ini bagaimana kita agar selalu bertaqwa dan mendekat kan diri kepada Allah. Qurban kata dasar nya adalah ‘qorrib’ artinya dekat makanya kita berkurban mendketkan diri kepada Allah,” kata dia lagi.

Disinggung apakah berkurban cukup sekali dalam seumur hidup? “Ya tidak, selagi kita mampu berkurban laksanakan dan jangan berpikir kalau sudah berkurban sekali sudah cukup, itu salah. Yang cukup sekali adalah aqikah setiap tahun kita berqurban boleh,” tandasnya.(ron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *