TULANGBAWANG BARAT-Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) kembali bertambah..Kali ini, menimpa Tn OJH (24), warga Tiyuh Karta, Kecamatan Tulang Bawang Udik (TBU) Kabupaten Tubaba.
Hal tersebut disampaikan oleh juru bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tubaba, Eri Budi Santoso, Senin (23/11/2020).
Penambahan satu pasien positif Covid-19 ini, menambah jumlah total kasus positif Covid-19 di Kabupaten Tubaba sebanyak 36 orang.
Dari jumlah tersebut, 32 orang sembuh, isolasi di rumah sakit sebanyak dua orang, dan meninggal dunia dua orang
“Tn OJH terkonfirmasi Positif Covid-19, berdasarkan hasil pemeriksaan swab Labkesda Provinsi Lampung pada 20 November 2020 silam,” jelas Eri, Senin (23/11/2020).
Eri yang juga menjabat Kadis Kominfo Kabupaten Tubaba menjelaskan, pada 13 November 2020 Tn OJH, salah satu anggota Polri baru selesai mengikuti Dikbangspes di SPN Polda Lampung, kembali kerumahnya di Tiyuh Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik.
Kemudian, lanjut Eri, sesuai anjuran pimpinannya, bersangkutan melakukan rapid test pada 14 November 2020 di RSUD Tubaba dengan hasil reaktif.
“Pengambilan Swab 1, dan 15 November 2020 dilanjutkan Pengambilan Swab 2, dan 22 November 2020 hasil swab dari Labkesda Provinsi Lampung menyatakan terkonfirmasi positif covid-19. Namun, hasil pemeriksaan Tn OJH tidak mengalami gejala sehingga masuk kategori Orang Tanpa Gejala (OTG),” jelasnya.
Dikatakan Eri, RSUD dan Dinkes Kabupaten Tubaba, memberikan dua opsi, sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) RI No: HK.01.07/MENKES/413/2020 (Revisi ke-5) tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.
“Opsinya adalah, isolasi di RSUD Tubaba atau Isolasi mandiri dengan ketentuan bersedia dan kooperatif mematuhi SOP Covid-19,” imbuhnya.
Kemudian, lanjut Eri, sesuai informasi yang diterima Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tubaba, Tn OJH memilih opsi isolasi mandiri di rumah.
“Tn OJH tetap dalam pengawasan Dinkes Tubaba, Tim Gugus Tugas Covid-19 kecamatan dan tiyuh, serta Puskesmas Karta Raharja, TBU. Bahkan, tracking terhadap orang-orang yang pernah kontak erat dengan pasien tetap dilakukan,” pungkasnya. (Jim)
