BRI Tubaba Cairkan Gaji Aparatur Tiyuh

Supervisor Pelayanan KCP BRI Tubaba, Bara Berlian.
Supervisor Pelayanan KCP BRI Tubaba, Bara Berlian.

TULANGBAWANG BARAT-Kantor Cabang Pembantu (KCP) BRI Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) menyatakan siap untuk mencairkan dana gajih aparat tiyuh.

Kepala KCP BRI Tubaba yang didampingi Supervisor Pelayanan, Bara Berlian mengatakan, sebelumnya KCP BRI Tubaba memang mengalami kekosongan kas. Akan tetapi, saat ini pihaknya sudah siap untuk melakukan pencairan.

“Hari ini kita sudah siap untuk melakukan pencairan. Pencairan dilakukan sampai 31 Desember 2021,” ujarnya saat dikonfirmasi wartawan diruangnya, Kamis (30/12/2021).

Saat ditanya terkait sejumlah aparatur tiyuh mengeluh akibat gajih yang tidak bisa dicairkan. Ia menjelaskan terdapat tiga faktor yang memengaruhi proses pencairan tersebut.

“Hal yang utama, ada penataan administrasi. Yakni pergantian kepalo tiyuh. Jadi ketika ada pergantian, maka harus ada pergantian spesimen (tanda tangan-red) terlebih dahulu. Pergantian spesimen ini banyak syarat-syaratnya,” jelasnya.

Lanjutnya, faktor yang kedua adalah soal kecukupan dana. Biasanya dalam proses pencairan ada jeda terdahulu.

“Misal, aparatur tiyuh hari ini mengkonfirmasi untuk melakukan pencairan dana, maka akan kita siapkan dananya. Besoknya baru bisa dicairkan. Nah dalam hal ini, mereka baru konfirmasi pagi, siang sudah minta di cairkan. Karena saya harus konfirmasi dengan cabang BRI lainnya, untuk meminjam uang. Faktor ketiga, karena sudah menjelang pergantian tahun, peredaran uang juga tidak terkontrol,” kata dia.

Masih kata Bara, jika tiyuh tersebut mengalami pergantian kepalo tiyuh, maka pergantian spesimen merupakan hal yang utama dalam proses pencairan.

“Ini cuman persoalan waktu, yang jelas kita menjaga administrasi spesimen kepalo tiyuh. Jangan sampai ada kejadian yang tidak diinginkan dikemudian hari, bahwa spesimen kepalo tiyuh belum diganti, tapi dana sudah dicairkan,” tuturnya.

Sebelumnya, salah seorang aparatur tiyuh mengeluh akibat gajih aparatur tiyuh tidak bisa dicairkan.

“Jika tidak bisa dicairkan tahun 2021, maka akan bermasalah jika dicairkan pada tahun 2022. Karena, dana tersebut baru bisa dicairkan menunggu APBT disahkan. Maka hal itu akan bermasalah pada pelaporan keuangan tiyuh,” kata salah seorang aparatur tiyuh yang enggan disebutkan namanya.

Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Tiyuh (PMDT) Tubaba, Sofiyan Nur mengatakan, jika tidak bisa dicairkan tahun ini, maka tiyuh se Kabupaten Tubaba mempertimbangkan untuk pindah bank dalam persoalan keuangan.

“Ya terkait hal itu, seharusnya Bank BRI memberikan solusi terkait pelayanan perbankan, jika sampai hari jum’at tidak ada solusi ,maka tahun 2022 mungkin dipertimbangkan untuk pindah bank bagi tiyuh-tiyuh di Tubaba,” pungkasnya. (Jim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *